Selasa, 16 Desember 2008

Maaf kalau Saya mendzalimi…

Awalnya semua berjalan baik tanpa hambatan, dan tahap demi tahap dilalui dengan penuh pertimbangan. Pelan tapi pasti perkembangan itu selalu ada dan dapat dirasakan, Puji syukur kehadirat Allah karena semuanya berjalan sesuai dengan Syariat yang diajarkan dalam Agama yang sama2 diyakini. Disetiap do’a yang Saya pinta pada Allah, Saya memohon untuk diberikan kemudahan kalau memang ini sudah menjadi kehendakNya. Dengan menambah ilmu (banyak membaca buku), Saya mencoba untuk mulai menumbuhkan keikhlasan dalam hati, dan Alhamdulillah semuanya berhasil.

Kembali tahapan ini harus dilalui untuk mewujudkan keinginan yang ada, disinilah mulai ada goncangan/cobaan, bahkan tak pernah sedikitpun terbayangkan semua akan terjadi seperti ini, disaat komitmen sudah dilontarkan muncullah masalah masa lalu yang menjadi rumit dan pelik. Masa lalu yang selama ini sudah berhasil dilupakan tiba2 muncul kembali dengan sejuta harapan….”Ya Allah, Ya Rabb penguasa Alam apa yang akan terjadi…?”

Sungguh Saya menjadi bingung teramat sangat, apa yang harus Saya lakukan ? Mana yang harus Saya prioritaskan ? “Ya Allah, apakah ini menjadi bagian dari rencanaMu ?”, “Ya Allah, berilah petunjuk pada hambaMu yang masih berlumur dosa ini”,”hamba tak ingin dzalim terhadap salah satunya”.

Masa Lalu atau Masa Depan, atau masa lalu untuk masa depan ato masa depan untk masa depan ? Kedua2nya tidak ada yang berharap tersakiti, kedua2nya berharap untuk berhasil. Jika keputsan kembali diambil Mohon Maaf yang sebesar2nya apabila ada yang merasa terdzalimi, biar bagaimanapun harus ada yang diikhlaskan. Dengan pertimbangan dakwah, keluarga, cita2, Saya akan mengambil keputusan dan sekali lagi “MAAF KALAU SAYA TELAH MENDZALIMI”


Senin, 01 Desember 2008

Bulan Penuh Hikmah

Bulan ini sebenarnya bukan bulan yang dianggap istimewa seperti halnya bulan Ramadhan, namun pada bulan ini (nopember) banyak hikmah dari kejadian dalam perjalanan hidupku yang bisa Aku ambil. Memang kelihatanya sepele menurut orang lain, namun itu sesuatu yang besar buat Aku. Pada bulan ini juga Aku telah membuat keputusan besar dalam hidupku, keputusan yang tidak main2.

Hari demi hari dalam bulan ini Aku melaluinya dengan penuh perhitungan, Aku harus memeras otak untuk bener2 berfikir dan tidak sekedar memprioritaskan kepentingan pribadiku saja. Aku tidak boleh egois, Aku bener2 harus obyektif dalam membuat keputusan.

Semoga bulan ini bener2 menjadi bulan yang penuh dengan kesyukuran untuk hidupku.