Rabu, 29 Oktober 2008

Jadi Enterpreneur? Teladani Abdurrahman bin ‘Auf

Tahukah kamu siapa Abdurrhman bin ’Auf? Beliau adalah termasuk salah satu dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin masuk surga. Ia masuk Islam sejak fajar menyingsing. Ia telah memasukinya di saat permulaan da’wah, yakni sebelum Rasullah sw. Memasuki rumah Arqam dan menjadikannya sebagai tempat pertemuan dengan para sahabatnya orang-orang mu’min.

Dia salah seorang dari delapan orang yang dahulu masuk Islam. Abu Bakar datang kepadanya menyampaikan Islam, begitu juga kepada Utsman bin ’Affan, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubedillah dan Sa’ad bin Abi Waqqash. Maka tak ada keragu-raguan yang menjadi penghalang, bahkan mereka segera pergi bersama abu Bakar Shiddiq menemui Rasulullah saw. Menyataka bai’at dan memikul bendera Islam.Dan semenjak keislamannya sampai berpulang menemui Tuhannya dalam umur tujuhpuluh lima tahun, ia menjadi teladan yang cemerlang sebagai seorang Mu’min yang besar. Hal ini menyebabkan Nabi saw. Memasukkannya dalam sepuluh sahabat yang telah diberi kabar gembira sebagai ahli surga.Dan di balik itu semua, beliau ternyata juga seorang saudagar, saudagar yag berhasil.

Dialah seorang mu’min yang bijaksana yang tak sudi kehilangan bagian keuntungan dunianya oleh karena keuntungan agamanya, dan tidak suka harta benda kekayaannya meninggalkannya dari kafilah iman dan pahala surga. Perniagaan bagi Abdurrahman bin ’Auf bukan berarti rakus dan loba, bukan pula suka menumpuk harta atau hidup mewah dan riyak. Justru perniagaannya dijadikan sebagai suatu amal dan tugas kewajiban yang keberhasilannya akan menambah dekatnya jiwa kepada Allah dan berqurban di jalan-Nya.

Abdurrahman bin ’Auf seorang yang berwatak dinamis, kesenangannya dalam amal yang mulia dimana juga adanya. Watak dinamisnya in terlihat sangat menonjol, ketika kaum muslimin hijrah ke Madinah. Telah menjadi kebiasaan Rasul pada waktu itu untuk mempersaudarakan dua orang sahabat, salah seorang dari muhajirin warga Mekah dan yang lain dari Anshar penduduk Madinah.Ketika itu Rasul mempersaudarakan antara Abdurrahman bin ’Auf dengan Sa’ad bin Rabi’. Mari kita dengarkan sahabat Anas bin Malik meriwayatkan kepada kita apa yang terjadi:”… dan berkatalah kepada Abdurrahman: ”Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah yang kaya raya, silakan pilih separuh hartaku dan ambillah! Dan aku mempunyai dua orang istri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatian anda, akan kuceraikan ia hingga anda dapat memperistrinya..!”Jawab Abdurrahman bin ’Auf: ”Moga-moga Allah memberkati anda, istri dan harta anda. Tunjukkanlah letaknya pasar agar aku dapat berniaga..!” Maka Abdurrahman bin ’Auf pergi ke pasar, dan berjualbelilah disana, ia pun memperoleh keuntungan.Lihatlah, Abdurrahman bin ’Auf bukan seorang yang rakus, coba kalo sekarang ada ditawari seperti itu, mungkin jarang yang nolak  Beliau juga seorang yang dinamis, mudah menyesuaikan dengan keadaan, beliau juga rela meninggalkan harta bendanya yang ada di Mekkah demi hijrah ke Madinah.Kehidupan Abdurrahman bin ’Auf di Madinah terus meningkat. Seluruh usahanya ini ditujukan untuk mencapai ridha Allah semata, sebagai bekal di alam baka kelak.Yang menjadikan perniagaannya berhasil dan beroleh berkat karena ia selalu bermodal dan berniaga barang yang halal dan menjauhkan diri dari perbuatan haram dan bahkan yang syubhat.

Selain itu, yang menambah kejayaan dan diperolehnya berkat karena labanya bukan untuk Abdurrahman sendiri tapi di dalamnya terdapat bagian Allah yang ia penuhi dengan setepat-tepatnya, dan digunakannya untuk memperkokoh hubungan kekeluargaan serta membiayai sanak saudaranya, serta menyediakan perlengkapan yang diperlukan tentara Islam.Pada suatu hari ia mendengar Rasulullah bersabda, ”Wahai Ibnu ’Auf! Anda termasuk golongan orang kaya dan anda akan masuk surga secara perlahan-lahan. Pinjamkanlah kekayaan itu kepada Allah, pasti Allah akan mempermudah langkah anda!”Semenjak ia mendengar nasehat Rasulullah ini ia menyediakan pinjaman bagi Allah pinjaman yang baik, maka Allah pun memberi ganjaran kepadanya dengan berlipat ganda.Diserahkannya pada suatu hari 500 ekor kuda untuk perlengkapan bata tentara Islam dan di hari yang lain 1500 kendaraan . Menjelang wafatnya ia wasiatkan 50 ribu dinar untuk jalan Allah dan diwasiatkannya pula bagi setiap orang yang ikut perang Badar dan masih hidup masing-masing 400 dinar. Abdurrahman bin ’Auf tidak sekedar berjihad dengan hartanya saja kemudian cukup berpangku tangan, tetapi beliau adalah pejuang Islam yang berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah.

Perniagaan yang dilakukannya tidak menjadikannya lalai dari jihad di jalannya. Tidak menjadikannya lalai untuk menghadiri majelis-majelis Rasulullah. Tidak pula menjadikannya ketinggalan dalam setiap perang. Bahkan dalam perang Uhud beliau mendapat 20 bekas luka dan giginya pun rontok. Perniagaan/pekerjaan yang dilakukannya hanya dijadikan sebagai alat untuk mencapai keridhaan Allah. Karena ada perniagaan yang jauh lebih menguntungkan yang telah dijanjikan oleh Allah.”Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah sebagaimana ‘Isa ibnu Maryam telah berkata kepada pengikut- pengikutnya yang setia: “Siapakah yang akan menjadi penolong- penolongku (untuk menegakkan agama) Allah?” Pengikut-pengikut yang setia itu berkata: “Kamilah penolong-penolong agama Allah”, lalu segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan lain kafir; maka Kami berikan kekuatan kepada orang-orang yang beriman terhadap musuh-musuh mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang menang.” (As-Saff:10-14) Begitulah seharusnya kita sebagai kader dakwah jangan sampai harta dan pekerjaan kita melalaikan kita dari mengingat Allah, menyibukkan kita hingga meninggalkan kewajiban dakwah. Padahal dakwah bisa dilakukan dimana saja, termasuk di tempat pekerjaan kita. Terbentang banyak kesempatan dan peluang untuk berdakwah, salah satunya adalah dakwah profesi. Harta dan pekerjaan harusnya hanya sebagai alat dakwah dan jihad, dan kitalah yang mengendalikannya, bukan sebaliknya kita yang diperalat dan dikendalikan oleh harta dan pekerjaan kita. Kesibukan kita dalam bekerja bukan menjadi alasan untuk meninggalkan majelis-majelis iman (halaqah) yang harusnya menjadi charger ruhiyah kita. Bukan pula menjadi alasan untuk tidak membina karena setiap ikhwah adalah murobi, seorang da’i harus siap menjadi murobi. Bukan pula menjadi alasan untuk tidak terlibat dalam aktifitas dakwah karena itu adalah sebaik-baik pekerjaan. Ada seorang ikhwah yang bekerja sebagai programmer mengatakan ”Pekerjaan utamaku adalah da’i, pekerjaan sambilanku adalah programmer” :) Katakanlah: “jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (referensi: buku Karakteristik Perihidup Enam Puluh Shahabat Rasulullah)

sumber :embuntarbiyah

Selasa, 28 Oktober 2008

25 Pesanan Luqmanul Hakim

Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yang bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.

orang - orang yg sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yang insaf dan sedar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.

Hai anakku; orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.

Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.

Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.

Dan selalulah berharap kepada ALLAH tentang sesuatu yang menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kepada ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.

Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yang telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mahu mengerti.

Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengankat batu besar dan besi yang amat berat, tetapi akan lebih lagi daripada semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yang jahat.

Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yg bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.

Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yang berbahaya.

Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah untuk menziarahi orang mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.

janganlah engkau makan sampai kenyang yang berlebihan, kerana sesungguhnya makan yang terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kepada anjing sahaja.
Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.

Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yang takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.

Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yg mencari kayu bakar, maka setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya.

Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.

selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yang pernah memberikan barang yang berharga.

Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanya sebagai orang yang tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yang mengharapkan sesuatu darimu.

Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yang tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya’ yang akan mendatangkan cela pada dirimu.

Hai anakku; janganlah engkau condong kepada urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.

Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yang busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri.
Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.

Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yang menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yang pasti, janganlah engkau bertanya sesuatu yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia-siakan hartamu.

Barang sesiapa yang penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yang pendiam akan selamat daripada berkata yang mengandungi racun, dan sesiapa yang tidak dapat menahan lidahnya dari berkata kotor tentu akan menyesal.

Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yang alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yang subur lalu disirami air hujan.

Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yang selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yang engkau makan dan pakai itu adalah tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yang bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.

sumber : suaramuslim

Makna Sumpah Pemuda Mulai Dilupakan

Hari ini merupakan tahun ke-80 didengungkanya Sumpah Pemuda. Namun hal yang disayangkan adalah generasi muda Indonesia banyak yang tidak mengerti makna dari sumpah pemuda. Bahkan sebagian generasi masa kini tak hafal dengan poin-poin sumpah pemuda yang lahir dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.

Yuni, misalnya. Mulut wanita ini seolah menjadi kaku saat ditanya butir-butir sumpah pemuda. Pun demikian dengan Dinop. Dia harus mengingat lama tapi tetap juga tak bisa hafal. Niken juga tidak tahu. Bahkan dia harus bertanya pada temen di sebelahnya.

Banyak hal yang dilakukan oleh para pemuda Indonesia untuk memperingati hari bersejarah ini, diantaranya seperti mahasiswa dimakasar dan juga Jogja yang memperingati sumpah pemuda dengan demonstrasi, Di Surabaya, Jawa Timur, momentum peringatan Sumpah Pemuda digunakan sejumlah mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Surabaya dengan menggelar aksi di dalam kampus. Dalam pernyataan sikapnya, pengunjuk rasa menyoroti masih terbatasnya peran dan posisi mahasiswa dalam pengambilan kebijakan kampus. Selain itu, mereka juga menolak adanya komersialisasi kampus dan meminta adanya kebebasan berserikat dan berekspresi bagi mahasiswa.

Ada beberapa hal yang bisa kita petik hikmahnya dibalik rangkaian kegiatan memeperingati hari Sumpah Pemuda :
1. Sumpah Pemuda disebagian besar masyarakat hanya dianggap sebagai pelajaran sejarah saja sehingga tidak ditanamkan dalam jiwa masing2 penghayatanya.
2. Banyak masyarakat yang belum paham makna dari sumpah pemuda
3. Sumpah pemuda selalu diidentikkan dengan jiwa pemberontakkan.

Sungguh amat disayangkan, kondisi pemuda sekarang ini. Bagaimana mereka mau mengamalkan Bhineka Tunggal Ika sedangkan pada satu almamater universitas saja mereka saling bermusuhan.

Untuk kembali menyegarkan ingatan Kita, kembali baca dan pahamilah isi dari teks sumpah pemuda dibawah ini :

POETOESAN CONGRES PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA.

Kerapatan Pemoeda-Pemoeda Indonesia jang diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja: Jong Java, Jong Sumatranen Bond (Pemoeda Soematera), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen Pasoendan, Jong Islamieten Bond, Jong Bataks, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia;
membuka rapat pada tanggal 27 dan 28 October tahoen 1928 dinegeri Djakarta;
sesoedahnja mendengar pidato-pidato dan pembitjaraan jang diadakan dalam kerapatan tadi;
sesoedahnja menimbang segala isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini;
kerapatan laloe mengambil poetoesan:

PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH-DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.

KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.

KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.

Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan azas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia;
mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar persatoeannja:
kemaoean
sejarah
bahasa
hoekoem-adat
pendidikan dan kepandoean;
dan mengeloearkan pengharapan soepaja poetoesan ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan kita.***

Senin, 27 Oktober 2008

Jupiter MX palsu

Sambil menunggu bel berbunyi untuk masuk kembali ke kelas, biasanya waktu2 seperti itu Saya manfaatkan untuk sekedar ngobrol dengan temen2 yach walaupun hanya sekedar menanyakan kabar keluarganya ato kadang juga berbincang2 tentang siswa/i. Kali ini perbincangan mengarah kekebijaksanaan sekolah (yah kadang jadinya malah ghibah...).
Pusink juga kalo denger temen2 terlalu menggebu2 ribut masalah kebijaksanaan sekolah, masalahnya beraninya cuma ribut dibelakang alias gak mau nanya dulu/ngadep langsung ke pimpinan. he...he...heeee...untung ada sedikit ide usil untuk mencairkan suasana...."Bu ! motor baru Ibu sekarang merek apa ?" (tanya Saya pada salah satu temen)
"Jupiter MX"..."Ooooo jupiter MX, ati2 lho Bu soalnya sekarang banyak yang tembakan/palsu". Wah jadi tegang wajah temen2"Masak sich", Iya Bu bener alias gak bohong. "Ibu tahu dari mana", wah Saya malah jadi perhatian nich...(gak GR lho alias kenyataan), "Saya sering liat dengan mata kepala sendiri", "lho cara bisa tau asli/palsunya kayak apa ?"..."gampang aja sich Bu, liat aja kalo ada orang naik motor Jupiter MX trus lewat jembatan n jembatanya gak roboh berarti palsu" (he...he...asyik juga liat temen pada bengong berfikir) "Maksudnya ?", "sesuai dengan iklannya, ketangguhan Jupiter MX bisa sampe merobohkan jembatan...na, ga roboh kan jembatanya ?" "he...he...berarti palsu to ?", "Wah dasar orang lagi stress, kirain apa" (celetuk temen2 sambil ketawa ngakak)
He...he..heee...ada yang mo ngebukti'in ga motornya asli ato palsu, ikuti aja cara Saya. ha..ha..ha..haaaa

Senin, 20 Oktober 2008

DICARI Proffessional Guru/Pengajar/Pendidik


Sertifikasi Guru yang dilakukan DIKNAS tampak masih menimbulkan banyak
pertanyaan bahkan ada yang merugikan beberapa guru di Indonesia, termasuk
anggota komunitas DIKBUD.

Komunitas DIKBUD (http://groups.yahoo.com/group/DikBud/) berencana
untuk membentuk satu Dewan Sertifikasi Guru Nasional (DSGN) yang
nantinya (pada akhirnya) akan menerbitkan Sertifikasi Guru Nasional
(dari pihak swasta). Ide ini sudah ada sejak awal tahun ini dan
dilontarkan
resmi saat pertemuan DIKBUD pertama tanggal 12 April 2008. Lalu
dikukuhkan lebih
lanjut pada pertemuan DIKBUD 18 Oktober 2008.

Untuk itu kita akan mulai dengan pengumpulan para guru profesional,
pendidik yang berbobot di Indonesia.

Lalu akan ada penyeleksian lebih lanjut dan setelah terbentuk Dewan
tersebut akan menjalankan fungsinya membentuk satu sistem dan
menerbitkan satu sertifikasi guru nasional yang berkualitas, berbobot,
dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Itulah garis besar informasi ini dan besar harapan kami hal ini mendapat
dukungan dari sebanyak mungkin kalangan pendidik/guru Indonesia demi
profesionalime guru nasional Indonesia di masa mendatang.

Silakan kirimkan CV lengkap beserta foto terbaru ke:

GURU@sekolah.biz

Selambatnya 30 November 2008.

Terima kasih.

Richard Susilo

sumber dari dikmenjur@yahoogroups.com

Antara Keinginan dan Realita

Dalam hidup banyak hal yang sudah Kita alami sesuai dengan masa Kita sudah diberi kesempatan hidup didunia. Terkadang ada hal yang sangat sulit harus kita hadapi terutama hal2 yang berhubungan dengan batin/hati kita masing2. Apa yang menjadi kehendak/keinginan kita belum tentu sesuai dengan kenyataan yang kita hadapi, disinilah antara ego kita sebagai manusia bisa bertarung melawan realitas dari kehidupan. Terkadang ego jadi pemenang, tapi terkadang juga realitas kehidupan lah yang mendominasi menjadi pemenang.
Perencanaan itu memang ada pada batin Kita tetapi perencanaan belum tentu sesuai dengan kenyataan hidup. Mana yang harus kita pilih.....sesuatu yang menjadi keinginan kita ato menyesuaikan lingkungan ? contoh ada kejadian pada seorang temen....bersikeras Dia menginginkan untuk menikahi gadis pilihanya tapi pada kenyatanya orang tua tidak mengijinkan...Dikasus ini Orang Tua lah yang menang, karena dipaksakan seperti apapun keinginan itu toh nanti setelah berjalan belum tentu bisa bahagia.

Sorry agak ngelantur tulisanya, soale lagi eror.

Senin, 06 Oktober 2008

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429 H

Yang dirindu telah berlalu, yang dinanti telah tiba. Ya Allah terimalah shaum, Qiyam, Tilawah & Seluruh Amaliah Ibadah wajib & sunnah yang kami kerjakan.

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN